Begonia Alam Indonesia
Begonia merupakan sebuah salah satu nama marga tumbuhan berbunga
-
Date:
10 Agu 2024 -
Author:
KEHATI
Begonia alam Indonesia, Anugerah Sang Pencipta untuk anak cucu kita
Oleh:
Peneliti Ahli Muda – Badan Riset dan Inovasi Nasional
Muhammad Efendi
Begonia merupakan sebuah kata yang mengacu pada salah satu nama marga tumbuhan berbunga sekaligus nama dagang dari tumbuhan tersebut. Nama Begonia mungkin tidak asing lagi bagi para penghobi tanaman hias. Tumbuhan tersebut telah lama menjadi primadona tanaman hias yang ada di Indonesia maupun banyak negara. Ratusan bahkan ribuan kultivar telah dihasilkan dari seluruh dunia dengan bentuk, corak-corak warna daun dan bunga yang beragam. Sepertinya, tumbuhan yang satu ini tidak henti-hentinya menyajikan pesona keindahan sebagai tanaman hias, baik untuk hiasan di dalam rumah maupun pot-pot gantung di luar ruangan. Bahkan, Begonia sendiri telah ditanam secara masal dalam sebuah Taman Begonia yang ada di Lembang maupun sebagai pembatas jalan, seperti yang dijumpai di Kebun Raya Eka Karya Bali.
Sejak pertama kali diperkenalkan oleh Charles Plumier pada pertengahan abad 17, Begonia mulai menjadi target buruan para hunters spesimen tumbuhan. Konsekuensinya, jumlah jenis Begonia yang ditemukan terus meningkat hingga menempatkannya dalam sepuluh marga dengan jumlah jenis terbanyak. Hingga saat ini, jumlah Begonia di dunia mencapai 2.151 jenis per 7 Juli 2024 (Begonia – Home (rbge.org.uk)). Namun, angka tersebut bukanlah hasil akhir tentang jumlah jenis Begonia di dunia. Masih banyak peluang ditemukan jenis baru secara ilmiah dari berbagai penjuru dunia, terutama dari kawasan tropis Asia termasuk Indonesia.
Selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2015 – 2024), setidaknya tercatat lebih dari 60 jenis baru dilaporkan dari Indonesia. Jumlah ini merupakan jumlah tertinggi pada beberapa dekade terakhir untuk penemuan jenis baru pada satu marga tumbuhan. Bahkan, baru-baru ini satu jenis Begonia endemik di Gunung Tanggamus Provinsi Lampung, yakni Begonia tanggamusensis menambah keanekaragaman jenis Begonia secara ilmiah. Dua spesimen Begonia koleksi Kebun Raya Cibodas – BRIN menjadi kandidat jenis baru yang ditemukan di kawasan Sumatra. Sayangnya, harus menunggu sedikit waktu hingga bunga betina mekar untuk melengkapi data morfologi tersebut.
Tren peningkatan penemuan jumlah jenis baru Begonia dari tahun ke tahun masih terus terjadi. Dari sebuah rekapitulasi beberapa jurnal ilmiah menunjukkan bahwa selama lima tahun terakhir, yakni tahun 2020 hingga pertengahan tahun 2024, sebanyak 27 jenis baru telah dilaporkan dari Indonesia. Pulau Sumatra dan Sulawesi menyumbangkan masing-masing sembilan jenis baru Begonia, disusul Pulau Kalimantan sebanyak enam jenis baru dan dua jenis Begonia dari Pulau Halmahera. Kawasan Sunda Kecil, terutama kawasan yang berbatasan dengan Timor Leste juga ikut andil dalam dengan menyumbangkan satu jenis baru Begonia, yakni Begonia stilpnophylla. Maka, tidak salah jika Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversitas karena kontribusi yang besar sebagai rumah bagi keanekaragaman hayati.
Melirik keindahan Begonia alam di Indonesia
Keindahan Begonia terletak pada corak warna daunnya. Pada umumnya, warna hijau mendominasi untuk kelompok jenis Begonia alam. Tapi, hal tersebut tidaklah bisa disamaratakan untuk beberapa jenis Begonia alam di Indonesia. Sebut saja Begonia araneumoides, sebuah jenis baru yang ditemukan di kawasan karst Sumatra Barat. Kombinasi warna hijau muda pada tulang daun dengan hijau tua – kemerahan pada helaian daunnya tampak serasi dan bagus dijadikan indukan pada pemuliaan Begonia. Hal serupa juga ditemukan pada Begonia robii dengan corak warna yang mirip dengan Begonia araneumoides. Namun keduanya, dapat dibedakan dari bentuk helaian daunnya.
Gambar kiri: Begonia araneumoides, Gambar kanan: Begonia robii (Foto M Efendi)
Corak warna yang menarik juga dapat ditemukan pada Begonia alam dari Kalimantan, Begonia dracopelta misalnya. Begonia dracopelta telah banyak menghiasi halaman utama situs web para penghobi Begonia. Sesuai dengan namanya, Begonia dracopelta memiliki tekstur helaian daun yang menonjol kasar seperti kulit dari jenis kadal Lanthanotus borneensis. Kombinasi hijau muda pada pertulangan daunnya dengan warna hijau gelap di helaian daunnya, tentu menjadi daya tarik tersendiri. Maka pantas saja Begonia dracopelta dihargai € 44.00 per pot seperti yang dilansir dalam sebuah laman situs penghobi bunga.
Gambar Kiri Begonia dracopelta (Foto Suwidji Wongso), Gambar Kanan Begonia tjiasmantoi (Foto W. H Ardi)
Begonia alam dari Sulawesi juga tidak kalah menyajikan keindahan dari begonia alamnya. Begonia tjiasmantoi, sebuah jenis baru yang dideskripsikan pada tahun 2020. Menariknya dari tanaman ini adalah warna hiasan bunga kuning dan sepertinya menjadi satu-satunya jenis Begonia yang memiliki warna tepal kuning. Hiasan bunga pada Begonia biasanya berwarna putih, merah muda atau sedikit kemerahan. Jenis-jenis lainnya Begonia dari Sulawesi pun juga tidak kalah unik untuk dijadikan sebagai indukan tanaman hias, misalnya Begonia mendumae yang memiliki variasi corak warna daun yang berbeda pada masing-masing daerah yang berbeda. Atau, juga si kecil mungil, Begonia willemii yang dideskripsikan dari Sulawesi Tengah oleh Ardi dan kawan-kawan tahun 2021. Tentunya masih banyak pilihan untuk dijadikan sebagai indukan dalam pemuliaan Begonia sebagai tanaman hias.
Cerita tentang indahnya Begonia alam di atas hanyalah sebagian kecil dari keunikan yang ada pada Begonia. Masih banyak jenis-jenis Begonia yang dapat diceritakan keindahannya dari sudut pandang yang lain, misalnya pada bentuk helaian daunnya. Salah satu bentuk helaian daun dari begonia adalah bentuk daun perisai atau tameng yang ditemukan pada Begonia goegoensis, Begonia sudjanae, Begonia natunaensis, Begonia coriacea dan masih banyak jenis Begonia lainya. Begonia goegoensis memiliki bentuk daun perisai sekaligus memiliki kombinasi warna hijau muda pada tulang daun dan hijau kehitaman pada helaian daunnya. Ini mirip dengan daun Anthurium.
Gambar kiri Begonia goegoensis di antara Begonia lain yang belum teridentifikasi (foto M Efendi)
Keindahan dan keunikan dari Begonia alam adalah sebuah mahakarya dari sang Pencipta. Tanpa melalui sentuhan tangan para Pemulia tanaman, Begonia alam Indonesia telah menampilkan pesona yang tidak kalah dari hasil-hasil persilangan dari luar negeri. Namun, perlu diingat bahwa kekayaan Begonia alam yang ada di Indonesia ini adalah semata-mata hanya titipan untuk anak cucu kita. Sudah sepatutnya jika kita harus menjaga sumber daya alam itu, sehingga dapat dinikmati oleh anak cucu kita. Jangan sampai mereka harus jauh-jauh datang ke luar negeri untuk menyaksikan indahnya Begonia alam Indonesia, karena banyaknya Begonia alam Indonesia telah beredar hingga ke manca negara. Atau bahkan anak cucu kita hanya dapat menyaksikannya melalui sebuah gambar atau foto karena kepunahan Begonia di habitat alaminya. Jaga dari sekarang sekarang atau hilang seiring berjalannya waktu.
Biografi Singkat
Muhammad Efendi, lahir di Semarang pada tanggal 6 Mei 1987. Gelar Sarjana Biologi diraih dari Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto tahun 2010, dan gelar Magister Sains pada Prodi Biologi Tumbuhan IPB University tahun 2014. Tahun 2015, diterima sebagai Peneliti di Kebun Raya Cibodas – LIPI hingga tahun 2019. Seiring dengan dinamika perubahan lembaga penelitian di Indonesia, dan kini tergabung dalam Pusat Riset Botani Terapan BRIN.
Selama menjadi peneliti menekuni bidang Botani terutama untuk taksa yang dipilih yakni Begonia dan sebagian jenis Rubiaceae, termasuk Lasianthus. Selama menjadi peneliti, Penulis terlibat dalam kegiatan eksplorasi tumbuhan Flora Dataran Tingi Basah Sumatra dan Jawa, antara lain Gunung Pesagi, Gunung Ketambe Taman Nasional Gunung Leuser, Gunung Talamau, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Gunung Burangrang, dan penelitian di Kawasan Ekosistem Esensial Sumatra Goa Padang Bindu Sumatera Selatan. Terlibat juga dalam Kegiatan Konservasi benih dengan melakukan eksplorasi biji di Gunung Slamet, Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Taman Nasional Gunung Halimun, Gunung Slamet, Gunung Simpang-Gunung Tilu dan beberapa kawasan habitat Begonia di Sumatra Barat.
CP: 083820434478 (Muhammad Efendi)
Email: muhammadefendi05@gmail.com