Riki Frindos adalah Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI. Sebelum bergabung dengan KEHATI, Riki telah membangun karir di pasar modal selama lebih dari 20 tahun di Jakarta dan Singapura. Posisi terakhirnya di pasar keuangan adalah CEO dan Kepala Investasi PT Eastspring Investments Indonesia. Sebelumnya, Riki adalah Direktur Investasi dengan tim Makro Global Eastspring Investments Singapore. Riki lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Listrik dan Telekomunikasi, juga merupakan lulusan Ekonomi dari Universitas Padjajaran.
Rony Megawanto, Direktur Program Yayasan KEHATI, memiliki pengalaman panjang dalam dunia konservasi laut dan perikanan berkelanjutan. Sebelum bergabung di KEHATI, Rony pernah bekerja di Conservation International (CI), program Marine Protected Area Governance (MPAG)-USAID, the Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap)-World Bank, The Nature Conservancy (TNC), dan Yayasan Konservasi Laut (YKL). Rony menyelesaikan pendidikan sarjana di Program Studi Ilmu & Teknologi Kelautan, Universitas Hasanuddin. Selanjutnya memperoleh gelar master pada program Environmental & Energy Management (Twente University) dan International & Development Economics (Australian National University).
Indra memperoleh gelar BA dari Universitas Indonesia dengan jurusan Akuntansi dan gelar MM dari Paramadina Graduate School of Business (Bisnis Islam dan Keuangan). Sebelum bergabung dengan KEHATI pada tahun 2013, ia bekerja dengan HSBC dan Citibank Jakarta sejak tahun 1996, dengan eksposur luas di bidang perbankan kustodian dan pasar modal yang melayani baik klien institusi di luar negeri maupun domestik yang berinvestasi di Indonesia. Didukung dengan 17 tahun pengalamannya di industri perbankan & pasar modal, ia sekarang menerapkan pengetahuan dalam membangun jembatan antara sektor bisnis, pasar modal dan konservasi keanekaragaman hayati, dan pembangunan berkelanjutan.
Rika Anggraini adalah Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI. Lebih dari 25 tahun, Rika telah berkarir di bidang komunikasi, social marketing dan penggalangan dana. Sebelum bergabung di KEHATI, Rika menjabat sebagai GM Corporate Communication The Body Shop Indonesia. Lulusan Universitas Jayabaya jurusan Hubungan Internasional ini belajar tentang teknik penggalangan dana di Indiana University dan merupakan Climate Presenter The Climate Reality Project.
Samedi adalah pejabat karir yang masih aktif pada Kementrian Kehutanan dengan jabatan terakhir sebelum bergabung dengan TFCA-Sumatera sebagai Kepala Sub Direktorat Kawasan Pelestarian Alam pada Ditjen PHKA. Alumni Fakultas Kehutanan IPB yang menyelesaikan studinya di University of Queensland, Australia ini telah melintang di dunia biologi konservasi dan merupakan seorang pecinta seni, terutama seni rupa dan melihat alam ini sebagai kreasi seni yang sangat dahsyat. Kekaguman itu ia tuangkan dalam mottonya, “Peliharalah bumi ini agar tetap memancarkan keindahannya.”
Wawan Ridwan, Direktur Program USAID Kolektif, adalah seorang spesialis pengelolaan sumber daya alam yang sangat berpengalaman. Ia menguasai berbagai bidang teknis seperti pengelolaan kawasan konservasi alam; desain, perencanaan, dan pengelolaan taman nasional di Indonesia; manajemen konservasi satwa liar; manajemen kawasan perlindungan laut; pendekatan ekosistem dalam manajemen perikanan dan desain serta desain ekowisata.
Wawan kerap terlibat dalam berbagai upaya membangkitkan kesadaran dan mengarahkan interpretasi masyarakat tentang konservasi alam dan keanekaragaman hayati, serta melibatkan pemangku kepentingan dalam pengelolaan kawasan lindung dan taman nasional.
Lulusan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogot (IPB) ini telah malang melintang di dunia konservasi dengan menjadi kepala Taman Nasional (TN) Bromo Tengger Semeru, TN Kerinci Seblat dan TN Komodo. Sebelumnya ia pernah belajar tentang Tata Kelola Taman Nasional dan Tata Kelola Ekoturisme di Amerika Serikat.