2,437 views Perlunya Sanctuary Baru untuk Badak di Kawasan Leuser - KEHATI KEHATI

Perlunya Sanctuary Baru untuk Badak di Kawasan Leuser



  • Date:
    20 Sep 2019
  • Author:
    KEHATI

Menurut data Population and Viability Analysis (PVA) Tahun 2015, di Kawasan Ekosistem Leuser masih terdapat sebanyak 4 kantung populasi Badak Sumatera yang sebagian besar diantaranya tidak viable. Survei okupansi yang telah dilaksanakan Forum Konservasi Leuser (FKL) dengan dukungan program Hibah TFCA-Sumatera pada tahun 2017/2018, memantau data terkini kondisi habitat dan populasi habitat Badak Sumatera di 4 kantung populasi tersebut.  

Hasil survei ini dijadikan dasar untuk memastikan langkah intervensi yang diambil untuk penyelamatan populasi Badak Sumatera di masing-masing kantung populasi tersebut. Bila kantung yang tidak viable ini tidak diselamatkan, dalam beberapa tahun mendatang populasi badak dipastikan akan punah walaupun tanpa ada perburuan. Populasi dengan jumlah individu yang terbatas juga dapat punah akibat permasalahan perkembangbiakan, variasi genetik yang kecil dan rasio seks yang tidak seimbang.  

Dalam dokumen Rencana Aksi Darurat (RAD) penyelamatan populasi Badak Sumatera 2018-2021, langkah aksi darurat yang ditetapkan untuk masing- masing kantung populasi di kawasan ekosistem Leuser adalah:

1) Melakukan perlindungan dan monitoring populasi intensif di habitat alami Badak Sumatera di bagian Barat Leuser;

2) Penyelamatan dan konsolidasi populasi ke Suaka Badak Sumatera (SRS);

3) Pengembangan tekhnologi reproduksi berbantuan untuk perkembangbiakan badak di bagian Timur Leuser.  

Langkah penyelamatan yang diperlukan adalah menyatukan populasi-populasi kecil ini, menyatukan seluruh badak yang ada, ke salah satu tempat yang ideal dengan pengamanan yang tinggi (SRS/breeding center). Ada beberapa lokasi yang diusulkan sebagai lokasi translokasi dan reunifikasi populasi kecil di Kawasan Ekosistem Leuser. Namun permasalahannya adalah bila keseluruhan populasi kurang dari 15 individu, maka dalam waktu yang singkat populasi yang disatukan ini juga kelak akan punah akibat in-breeding, usia, rasio kelamin dan faktor lainnya.  

Kemudian untuk meningkatkan upaya perlindungan populasi dan habitat alami Badak Sumatera di bagian Barat Leuser, diperlukan upaya khusus pengelolaan intensif kawasan habitat badak tersebut. Seharusnya dapat ditetapkan suatu kebijakan perlindungan kawasan yang intensif dengan mengimplementasikan kegiatan patroli, pemantauan populasi secara rutin, penguatan upaya-upaya penegakan hukum dan meningkatkan upaya peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat di sekitar kawasan.  

Selain bermanfaat untuk menyelamatkan populasi Badak Sumatera di bagian Barat dan Timur Ekosistem Leuser, hasil yang diharapkan dari proyek ini adalah terlindunginya 600.000 hektar habitat Badak Sumatera di Leuser. Tempat ini juga merupakan habitat penting bagi Harimau Sumatera, Gajah Sumatera dan Orangutan Sumatera. Meningkatkan jumlah dan kualitas tim patroli, penegakan hukum yang intensif bagi pelanggaran ilegal tindak kehutanan akan dilaksanakan di wilayah yang menjadi prioritas kegiatan.  

Hal ini sesuai dengan program pemerintah untuk menyelamatkan populasi satwa terancam punah dan meningkatkan populasinya hingga 10% dalam jangka waktu 5 tahun yang akan datang. Tanpa upaya yang berani dan radikal dapat dipastikan badak akan punah dengan sendirinya di Kawasan Ekosistem Leuser.