650 views Last But Not Least, Kampanye Orangutan Tapanuli Dilakukan di UGM - KEHATI KEHATI

Last But Not Least, Kampanye Orangutan Tapanuli Dilakukan di UGM

  • Date:
    27 Mar 2023
  • Author:
    KEHATI

SIARAN PERS

Kabupaten Sleman DIY – Setelah menyambangi 3 kampus, yaitu Universitas Sumatera Utara, IPB University, dan Universitas Multimedia Nusantara, Roadshow Peduli Orangutan Tapanuli yang diselenggarakan oleh Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Indonesia kini dilakukan di Universitas Gadjah Mada (25/3). Kampus yang berdasarkan pemeringkatan oleh Quacquarelli Symonds (QS) World University Ranking (WUR) 2023 sebagai universitas nomor satu di Indonesia diharapkan dapat mendukung kegiatan pelestarian orangutan tapanuli.

 

“Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, UGM melalui Fakultas Kehutanan sudah banyak melakukan kajian dan kegiatan kepedulian terhadap keanekaragaman hayati Indonesia, termasuk orangutan. Saya berharap kegiatan roadshow yang kita lakukan bersama dapat memberikan dampak luas terkait pelestarian orangutan tapanuli, terutama dengan keterlibatan mahasiswa pada acara roadshow ini,” ujar Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI Rika Anggraini.

Antusiasme mahasiswa Universitas Gajah Mada menghadiri Roadshow Peduli Orangutan Tapanuli (Foto/KEHATI)

 

Pada kesempatan yang sama, Dosen Fakultas Kehutanan UGM Sandy Nurvianto menyatakan bahwa pendidikan konservasi keanekaragaman hayati kepada mahasiswa menjadi salah satu pilar yang sangat penting. “Banyak jenis-jenis satwa liar yang saat ini keberlangsungan hidupnya sangat bergantung pada pemahaman manusia terhadap keberadaan mereka, khususnya untuk jenis-jenis yang memiliki populasi kecil dan terfragmentasi seperti orangutan tapanuli,” jelasnya.

 

Masalah senada disampaikan oleh Direktur Yayasan Orangutan Sumatera Lestari – Orangutan Information Centre Fransisca Ariatiningsih. Fransisca berkeyakinan edukasi orangutan tapanuli ini menjadi hal wajib. Sikap manusia yang melihat orangutan sebagai obyek bahkan hama akan menyulitkan keberadaan si orangutan. Sisca berharap edukasi ini dapat menggugah manusia pentingnya keberadaan orangutan bagi kehidupan manusia.

 

Persis sama dengan di kampus sebelumnya, roadshow di UGM diisi dengan kegiatan yang beragam, antara lain talkshow, fun game seperti penyusunan puzzle, dan kompetisi foto bersama maskot orangutan tapanuli. Menariknya, di akhir sesi talkshow, Manajer Program Ekosistem Kehutanan Yayasan KEHATI Rio Rovihandono memaparkan dan melibatkan mahasiswa untuk melakukan kegiatan simulasi interaktif kampanye orangutan tapanuli. Selain diberikan teori, mahasiswa secara berkelompok diajak untuk menciptakan kreasi kampanye dalam waktu singkat.  Tujuannya yaitu agar pesan konservasi yang disampaikan dapat menarik, dan dengan mudah dipahami oleh masyarakat.

 

“Kami berharap setiap peserta mendapatkan banyak manfaat dari rangkain roadshow yang sudah kami lakukan. Semoga ini menjadi sebuah paket komplit, dimana mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan memahami strateginya untuk menyebarkan pengetahuan dan semangat konservasi yang didapatnya secara efektif kepada masyarakat luas,” tutup Rika.

 

Tentang Yayasan KEHATI

 

Dibentuk pada 12 Januari 1994, Yayasan KEHATI bertujuan untuk menghimpun dan mengelola sumber daya yang selanjutnya disalurkan dalam bentuk dana hibah, fasilitasi, konsultasi dan berbagai fasilitas lain guna menunjang berbagai program pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatannya secara adil dan berkelanjutan. Beberapa tokoh dibalik terbentuknya Yayasan KEHATI antara lain, Emil Salim, Koesnadi Hardjasoemantri, Ismid Hadad, Erna Witoelar, M.S. Kismadi, dan Nono Anwar Makarim.

 

Selama lebih dari dua dekade, KEHATI telah bekerja sama dengan lebih dari 1.000 lembaga lokal yang tersebar dari Aceh hingga Papua, serta mengelola dana hibah lebih dari US$ 200 juta. Dana tersebut berasal dari donor multilateral dan bilateral, sektor swasta, filantrofi, crowd funding, dan endowment fund.

 

Terdapat 3 pendekatan program yang dikelola oleh KEHATI yaitu ekosistem kehutanan, ekosistem pertanian, dan ekosistem kelautan. Selain itu, Yayasan KEHATI juga mengelola program khusus antara lain TFCA Sumatera, TFCA Kalimantan, BAF, USAID-Kolektif, dan Ananta Fund.

 

Visi

Alam Lestari Untuk Manusia Kini dan Masa Depan Anak Negeri

 

 

Tentang The Body Shop® Indonesia

 

Didirikan pada tahun 1976 di Brighton, Inggris, oleh Anita Roddick, The Body Shop® adalah sebuah brand kecantikan global yang berusaha membawa perubahan positif di dunia dalam isu perempuan, sosial dan lingkungan. The Body Shop® menyediakan produk skincare, hair care, dan makeup berbahan dasar alami pilihan dan terinspirasi dari alam serta diproduksi secara etis dan berkelanjutan. Tahun ini logo The Body Shop® yang ikonik tampil dengan desain baru yang merupakan bagian dari perjalanan kami untuk membuat merek kami lebih dikenal oleh masyarakat. Desain baru ini dibuat untuk menghormati warisan kita yang kaya, sembari menantikan masa depan The Body Shop® yang akan terus berkembang.

 

The Body Shop® mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 1992 di bawah PT. Monica Hijau Lestari. The Body Shop® Indonesia saat ini memiliki 157 toko yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Informasi mengenai The Body Shop® Indonesia serta fasilitas berbelanja online dapat dilihat di www.thebodyshop.co.id.

 

 

www.kehati.or.id

IG @yayasankehati

FB Yayasan KEHATI

t @KEHATI

TT @yayasankehati