5,550 views Apresiasi SWA dan KEHATI untuk Green Company - KEHATI KEHATI

Apresiasi SWA dan KEHATI untuk Green Company



  • Date:
    23 Okt 2019
  • Author:
    KEHATI

Kemal E. Gani, Pemimpin Redaksi Grup SWA, menuturkan, masih banyak perusahaan di Indonesia yang harus didorong tidak hanya menjalankan bisnisnya untuk mencari pertumbuhan omset/keuntungan, tetapi juga bersedia membangun kehidupan sosial di masayarakat dan peduli pada pelestarian lingkungan. “Kami betul-betul berharap bahwa lebih banyak perusahaan Indonesia yang tidak hanya dapat meningkatkan kinerjanya, tetapi secara paralel juga dapat meningkatkan komitmennya terhadap lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat,” ujarnya saat memberikan sambutan di Shangri-La Hotel, Jakarta (22/10/2019).  

Menurutnya, penghargaan ini merupakan sebuah apresiasi bagi perusahaan yang telah berkomitmen menjalankan usahanya dengan prinsip sustainability. Ia berharap perusahaan-perusahaan tersebut dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi perusahaan lain yang belum menjalankan prinsip green company. Adapun KEHATI menyeleksi 25 perusahaan publik terbaik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kriteria seperti omset di atas Rp 1 triliun, bekinerja baik, bergerak di bidang yang ramah lingkungan dan sosial, berkomitmen menjaga lingkungan, dan menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam menjalankan operasional perusahaannya.  

Sementara itu, SWA mencari dan menyeleksi perusahaan yang dapat dikatakan sebagai Indonesia Green Company, yaitu perusahaan yang memiliki strategi sustainability dengan hasil konkrit yang baik sehingga memberikan dampak positif pada masyarakat dan semua stakeholder. Adapun prosesnya melalui seleksi paper dan diskusi dengan peserta yang masuk ke tahap final.   Berikut 10 perusahaan peraih Indonesia Green Company Award:  

  • PT Sarana Multi Infrastruktur
  • PT Propan Raya ICC
  • PT Pupuk Kalimantan Timur
  • PT Vale Indonesia Tbk.
  • PT Dirgantara Indonesia (Persero)
  • PT Indonesia Power
  • PT Royal Lestari Utama
  • PT Campina Ice Cream Industry Tbk.
  • PT GMF Aeroasia Tbk.
  • Sambu Group

Kemal mengatakan, tahun ini pihaknya menekankan pada green komitmen dan green innovation yang dilakukan perusahaan dalam rangka menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Variabel yang dipakai adalah komitmen CEO, aspek compliance, konsep dan stategi perusahaan, langkah-langkah perusahaan, program sustainability, serta hasil dan dampak konkrit. “Dengan menjalankan program ini secara konsisten, kami berharap ada beberapa manfaat konkrit. Pertama, memberikan contoh best practice perusahaan. Kedua, dengan mensosialisasikan sejumlah contoh, kami berharap upaya ini dapat mendorong lebih banyak perusahaan untuk melakukan hal serupa sehingga tercipta domino effect untuk program sustainability di negeri kita,” tambah orang nomor satu di Grup SWA Media, itu.

Hal ini dinilai sangat penting, sebab kata Kemal, ke depan akan banyak  mitra dari luar negeri, investor, lembaga-lembaga keuangan, dan konsumen yang lebih memilih perusahaan green sebagai mitra bisnis mereka. Dengan memberikan apresiasi ini, ia juga berharap dapat memicu perusahaan untuk terus menjalankan program tersebut secara berkelanjutan agar lebih berkualitas dan lebih banyak memiliki program serupa.

Sementara itu, Riki Frindos, Direktur Eksekutif KEHATI, mengungkapkan dalam sambutannya, indeks SRI-KEHATI dimaksudkan untuk memberi tambahan pedoman berinvestasi bagi para investor di pasar modal dengan membuat satu benchmark. Indeks ini juga secara khusus memuat kriteria untuk emiten yang memiliki kinerja terbaik dalam mendorong usaha perusahaan berkelanjutan, dan mendorong kesadaran para investor terhadap kelestarian lingkungan maupun nilai sosial dan tata kelola perusahaan yang baik.

Ia menambahkan, selain merupakan tolak ukur investasi, indeks ini juga merupakan bentuk komitmen kepedulian perusahaan terhadap lingkungan hidup dan masyarakat yang rentan terhadap lingkungannya. KEHATI dari awal meyakini bahwa melalui perusahaan yang sudah tercatat di BEI, para investor dan dunia usaha dapat berkontribusi terhadap hal tersebut melalui Indeks SRI-KEHATI, yang bisa dibilang merupakan green index pertama di Asia.

“Pada akhirnya investasi yang mengindahkan lingkungan dan sosial tidak lagi menjadi sesuatu yang dipaksakan oleh peraturan OJK, tidak lagi menjadi sesuatu yang diteriak-teriakan oleh LSM atau Majalah SWA, tetapi menjadi norma-norma yang akan diadopsi oleh pasar uang dengan sendirinya. Saya percaya suatu saat atau bahkan tidak lama lagi, jika perusahaan tidak memiliki rating sosial dan lingkungan yang memenuhi syarat maka mereka tidak akan dapat mengeluarkan obligasi, dan investor akan menutup rapat pintunya jika perusahaan tidak ramah pada lingkungan dan sosialnya, sooner or later,” tutur Riki.

  Artikel ini telah tayang di swa.co.id