2,782 views Kualitas Air Sungai Buruk, Keberadaan Pesut Terancam - KEHATI KEHATI

Kualitas Air Sungai Buruk, Keberadaan Pesut Terancam



  • Date:
    29 Sep 2019
  • Author:
    KEHATI

Pulau Kalimantan, selain merupakan pulau terbesar di Indonesia, juga dikenal sebagai pulau seribu sungai. Salah satu sungai yang terkenal adalah Sungai Mahakam. Sungai Mahakam mengalir sepanjang 920 km dari Mahakam Ulu dan berakhir di Selat Makassar sehingga menjadikan Sungai Mahakam sebagai sungai terpanjang kedua di Pulau Kalimantan. Sebagai unsur penting dalam ekosistem, sungai mendukung berbagai kehidupan liar yang ada di dalamnya. Sungai Mahakam memiliki satwa endemik yang sangat khas, yaitu Pesut Mahakam.  

Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) adalah satu-satunya jenis lumba-lumba air tawar di Indonesia. Satwa simbol Kalimantan Timur ini juga dilindungi oleh Undang-Undang dan memiliki status “Sangat terancam punah/critically endangered” sejak tahun 2000. Menurut hasil penelitian Yayasan Konservasi RASI, jumlah Pesut Mahakam di alam diperkirakan hanya tersisa 83-87 individu. Rata-rata 4 ekor pesut mati setiap tahunnya, sementara angka kelahiran rata-rata hanya 5 ekor pertahun. Itulah salah satu alasan Pesut Mahakam menjadi satwa yang terancam punah dan dilindungi oleh Undang-Undang.  

Ancaman kepunahan Pesut Mahakam juga tidak terlepas dari kondisi Sungai Mahakam. Semakin meningkatnya aktivitas manusia juga menyebabkan tambahan tekanan bagi Sungai Mahakam. Penelitian terkait kualitas air yang dilakukan sejak tahun 2017 menyatakan bahwa Sungai Mahakam tercemari logam berat yang sangat berbahaya untuk kesehatan masyarakat maupun Pesut seperti Cd (kadmium) dan Pb (timbal) yang melampui baku mutu hingga 23 kali lipat lebih tinggi dari ambang batas.  

Pada tahun 2018, terdapat kasus kematian bayi pesut yang masih murni menyusui. Setelah dilakukan nekropsi, diketahui bahwa bayi pesut tersebut mati karena keracunan zat berbahaya yang berasal dari susu induknya. Polusi zat berbahaya tersebut diindikasikan berasal dari kegiatan di darat yang masuk ke sungai karena kondisi banjir. Sebagai sungai terpanjang di Indonesia, ancaman terhadap Sungai Mahakam harusnya lebih diperhatikan. Mengutip Mark Angelo, “Sungai adalah nadi dari planet bumi, mereka adalah garis kehidupan yang sebenarnya.” (Fahmi Permana/TFCA-Kalimantan)