2,457 views Leaflet dan Papan Informasi Keanekaragaman Hayati Sekolah Alam Cikeas Diresmikan - KEHATI KEHATI

Leaflet dan Papan Informasi Keanekaragaman Hayati Sekolah Alam Cikeas Diresmikan



  • Date:
    03 Feb 2018
  • Author:
    KEHATI

Ruang terbuka hijau (RTH) saat ini sangatlah terbatas. Pasalnya, banyak kawasan yang semestinya menjadi RTH telah beralih fungsi, seperti dibangun jalan, permukiman, pertokoan, industri, tempat rekreasi, dan gedung-gedung pencakar langit.

 

 

Sekolah dan lingkungan sekitarnya sebagai RTH sangat penting untuk menunjang kehidupan flora dan satwa liar serta manusia. Suasana yang terlihat lebih asri, teduh dan nyaman dikarenakan banyak rerimbunan pohon yang hijau menjadi tempat yang nyaman bagi manusia maupun satwa liar yang berada di sekitarnya.

 

 

Staf Edukasi dan Outreach Yayasan KEHATI, Ahmad Baihaqi, mengungkapkan sebagai kegiatan awal, pada pertengahan bulan Agustus 2017 lalu di lingkungan Sekolah Alam Cikeas (SAC) telah dilakukan pengamatan keanekaragaman hayati. Pengamatan tersebut dilakukan sampai pertengahan bulan September 2017.

 

 

“Kegiatan ini adalah upaya untuk menyusun leaflet dan papan informasi keanekaragaman hayati di lingkungan SAC. Diharapkan dengan adanya leaflet dan papan informasi ini potensi keanekaragaman hayati di lingkungan SAC dapat tergali” Tandas Kepala SAC, Pungky Aryogo.

 

 

Peresmian leaflet dan papan informasi keanekaragaman hayati di lingkungan SAC diselenggarakan pada hari Sabtu, (27/1). Leaflet dan papan informasi keanekaragaman hayati tersebut merupakan hasil pengamatan siswa SAC kelas 4-6 SD yang didampingi oleh Biodiversity Warriors Yayasan KEHATi, BScC Indonesia, Prodi Magister Biologi dan Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta.

 

 

“Berdasarkan hasil pengamatan, di lingkungan SAC terdapat 30 jenis burung dan enam jenis burung di antaranya merupakan jenis burung yang dilindungi UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan PP No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, yaitu raja-udang meninting (Alcedo meninting), cekakak sungai (Todirhampus chloris), cekakak jawa (Halcyon cyanoventris), burung-madu sriganti (Cinnyris jugularis), burung-madu kelapa (Anthreptes malacensis), dan kipasan belang (Rhipidura javanica)” Tambah Abay, panggilan akrab Ahmad Baihaqi, yang juga merupakan mahasiswa Prodi Magister Biologi, Universitas Nasional, Jakarta.

 

 

Selain itu, di lingkungan SAC, juga terdapat 17 jenis kupu-kupu, 10 jenis capung, 9 jenis herpetofauna, 2 jenis mamalia, dan 73 jenis tumbuhan.

 

 

Pungky menambahkan peresmian leaflet dan papan informasi keanekaragaman hayati ini diharapkan menjadi momentum mengenalkan dan melestarikan keanekaragaman hayati, khususnya yang berada di lingkungan SAC. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, khususnya di bidang biologi.