3,688 views Fenomena Migrasi Raptor - KEHATI KEHATI

Fenomena Migrasi Raptor



  • Date:
    28 Okt 2019
  • Author:
    KEHATI

Raptor atau burung pemangsa setiap tahunnya melakukan migrasi dari daerah asalnya seperti Cina, Jepang dan Siberia ke daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Migrasi adalah perpindahan atau penyebaran satwa liar pada musim tertentu dari satu tempat ke tempat lain. Hal itu dikarenakan daerah tempat tinggal mereka sedang mengalami perubahan iklim lingkungan yang ekstrim dan keadaaan sumber pakan yang berkurang.

  Selain itu, perpindahan besar-besaran burung pemangsa ini ditujukan juga untuk berkembang biak. Mereka melakukan migrasi ke Indonesia untuk mendapatkan suhu panas yang baik dan sumber pakan yang cukup guna melangsungkan hidupnya. Biasanya burung pemangsa tersebut melakukan migrasi dari bulan September hingga November, lalu kembali ke daerah asalnya pada musim panas yaitu bulan Maret hingga Mei.

  Pada kegiatan yang digagas oleh Bogor Nature Wildlife Photography (BNWP) dan Burung Indonesia (BI), salah satu anggota Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI Muhammad Bilal Yogaswara berpartisipasi mengamati migrasi Raptor di Bukit Paralayang, Puncak-Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (26/10). Turut hadir para Pengamat Burung Indonesia dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Selain pengamat burung, fenomena Raptor migran juga menyita perhatian Fotografer alam liar (Wildlife Photography) yang ingin mengabadikan momentum tahunan ini.

  Di Indonesia, salah satu tempat terbaik untuk mengamati migrasi burung-burung pemangsa ini adalah di Bukit Paralayang, Puncak- Bogor, Jawa Barat. Melintasnya Raptor migran di Bukit Paralayang menandakan bahwa kawasan/daerah tersebut masih cukup baik kualitas lingkungannya. Hal ini dikarenakan burung juga dapat dijadikan sebagai salah satu bioindikator suatu kawasan.

  “Raptor migran yang berhasil diamati adalah Elang Alap Cina (Accipiter soloensis), Elang Alap Jepang (Accipiter gularis) dan Sikep madu Asia (Perni sptilorhyncus). Burung-burung tersebut tampak melintas secara soliter (terbang sendiri) atau membentuk Flock (berkelompok). Fenomena migrasi Raptor di Indonesia sangat menarik dan dapat dijadikan sebagai salah satu objek ekowisata”, tandas Bilal.