2,339 views Revitalisasi Sungai Citarum dengan Pendekatan Multi Sektor - KEHATI KEHATI

Revitalisasi Sungai Citarum dengan Pendekatan Multi Sektor

  • Date:
    09 Des 2019
  • Author:
    KEHATI

Kolaborasi untuk mendukung percepatan program revitalisasi dengan advokasi dan penghargaan bagi masyarakat dan para pelaku bisnis.

Bandung, 20 November 2019 – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC), Yayasan KEHATI, dan GIF (Green Initiative Foundation)  menginisiasi projek bertajuk Revitalisasi dan rehabilitasi Sungai Citarum Sebagai Sumber Kehidupan Berkelanjutan. Hal ini merupakan bentuk partisipasi dalam program revitalisasi Sungai Citarum di tahun 2018 dan dukungan terhadap Program Citarum Harum yang sudah berlangsung sejak 2018. Lebih dari 1 tahun berjalan, projek revitallisasi Citarum memiliki beberapa catatan untuk ditindaklanjuti.

Agar target dapat tercapai, revitalisasi Sungai Citarum memerlukan dukungan dari semua pihak, termasuk pelaku usaha dan komunitas yang berada di DAS Citarum. “Kami meyakini nilai vital sungai bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Untuk merehabilitasi Sungai Citarum, kolaborasi dan peran aktif dari semua pihak adalah kunci. Salah satu pendekatan yang kami lakukan yaitu mengedukasi dan menyediakan informasi yang berguna bagi peningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan perilaku sehat untuk menjaga kelestarian sungai, sehingga bisa tercipta kesejahteraan yang lebih baik dan pada akhirnya mendorong pembangunan ekonomi. Sementara bagi para pelaku usaha di sekitar sungai tersebut, kami memberikan apresiasi bagi mereka yang secara konsisten menerapkan prinsip keberlanjutan dalam usaha mereka.” kata Head of Corporate Sustainability PT Bank HSBC Indonesia Nuni Sutyoko.

Dari  2.700 perusahaan yang terdapat di DAS Citarum, beberapa diantaranya sudah mengelola limbah industrinya dengan baik Oleh karena itu, PT Bank HSBC Indonesia, Yayasan KEHATI dan GIF berusaha mengadvokasi dan mengedukasi perusahaan yang lain serta komunitas yang berada di DAS Citarum untuk melakukan hal yang sama, termasuk pengelolaan limbah organik dan non-organik.

Berdasarkan hasil kajian HSBC, Yayasan KEHATI dan GIF, terdapat 3 program yang bisa membantu proses revitalisasi Sungai Citarum; pembentukan forum komunikasi bagi para pelaku usaha di DAS Citarum, program penghargaan bagi pelaku usaha di DAS Citarum yang berhasil menjalankan praktik usaha ramah lingkungan, dan penguatan komunitas.   Pembentukan forum komunikasi bertujuan agar para pelaku usaha dapat saling berbagi tentang praktik terbaik pengelolaan limbah usaha. Selain itu, forum ini memungkinkan para pelaku usaha untuk  berkonsultasi dengan para pakar untuk membahas permasalahan teknis, keuangan, hukum, dan pemberdayaan masyarakat.

Kemudian, program penghargaan dan pengakuan diharapkan dapat memotivasi para pelaku usaha untuk terus menjalankan praktik usaha ramah lingkungan. Yayasan KEHATI melihat ke depannya usaha yang berbasis ingkungan tidak lagi menjadi sesuatu yang akan dipaksakan oleh regulator dan diteriakkan oleh LSM lingkungan. “Ia kelak akan menjadi nilai-nilai yang akan diadopsi pasar,” ujar Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos.   Selanjutnya, penguatan komunitas DAS Citarum juga akan dilakukan melalui pelatihan dan sosialisasi  tentang isu lingkungan, kesehatan, higienis, dan sanitasi.

Limbah rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat tidak hanya merusak lingkungan, namun juga membahayakan kesehatan masyarakat setempat. Meski diklaim membaik oleh beberapa pihak, partisipasi masyarakat harus terus ditingkatkan untuk memperbaiki kualitas air Citarum.

“Revitalisasi Citarum masih panjang, dan projek ini bertujuan mendukung program pemerintah untuk memperbaiki kualitas air sungai Citarum dengan mendorong keterlibatan aktif seluruh pihak, terutama pihak berada di DAS Citarum. Sudah menjadi tugas bersama untuk mengembalikan Citarum menjadi sumber kehidupan seperti dahulu kala,” tutup Riki.

Tentang Keberlajutan di HSBC

Di HSBC, keberlanjutan diartikan sebagai upaya membangun bisnis jangka panjang dengan senantiasa memperhatikan pertimbangan sosial, lingkungan dan ekonomi dalam berbisnis. Hal ini turut memacu kegiatan usaha seraya berkontribusi bagi pertumbuhan serta kelestarian masyarakat. HSBC memberikan kontribusi finansial untuk berbagai program kemasyarakatan di dunia dan melibatkan ribuan karyawan di seluruh dunia untuk menyumbangkan waktu dan keterampilan mereka dalam program relawan. Titik berat investasi kemasyarakatan PT Bank HSBC Indonesia adalah program Keterampilan abad 21, jejaring dan usaha berkelanjuatan serta keuangan yang berkelanjutan.

Yayasan KEHATI

Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) sejak 12 Januari 1994 berdiri untuk menghimpun dan mengelola sumberdaya yang selanjutnya disalurkan dalam bentuk dana hibah, fasilitasi, konsultasi dan berbagai fasilitas lain guna menunjang berbagai program pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatannya secara adil dan berkelanjutan.  

Keberadaan KEHATI erat kaitannya dengan komitmen Indonesia dalam melaksanakan Konvensi Keanekaragaman Hayati, yang dihasilkan dari KTT Bumi di Rio de Janeiro pada tahun 1992 dan Deklarasi Tokyo tahun 1993. Sesuai dengan kesepakatan dalam Deklarasi Tokyo, Pemerintah Amerika Serikat memberikan dukungan untuk konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia, yang selanjutnya menjadi cikal bakal keberadaan organisasi KEHATI. Dukungan tersebut diwujudkan dalam bentuk dana cadangan abadi (endowment fund), yang selanjutnya diputar di pasar modal dalam bentuk saham dan obligasi.

Hasil dari perputaran dana ini diperoleh imbalan yang dipakai untuk membiayai program bantuan hibah yang dilaksanakan oleh mitra KEHATI. Bantuan KEHATI dapat berbentuk dana hibah, tenaga ahli, konsultasi dan berbagai bentuk fasilitasi bagi kegiatan LSM, KSM, lembaga penelitian, pendidikan dan pelatihan serta berbagai organisasi dan komponen masyarakat madani yang memiliki program dan kegiatan sejalan dengan program KEHATI, pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara adil dan berkelanjutan.

Berbagai bentuk kerjasama dijalin dengan lembaga-lembaga yang dapat mendukung misi KEHATI, seperti pemerintah pusat dan daerah, komunitas bisnis, perguruan tinggi, LSM/KSM, asosiasi profesi, maupun media massa.