2,301 views Webinar “Taman Kehati dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati Lokal” - KEHATI KEHATI

Webinar “Taman Kehati dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati Lokal”



  • Date:
    05 Sep 2020
  • Author:
    KEHATI

Indonesia kaya dengan keanekaragaman hayati, termasuk yang langka dan endemik. Di sisi lain, ancaman kepunahannya pun sangat besar.

 

Pelestarian tumbuhan memang masih kalah pamor dibandingkan dengan pelestarian satwa. IUCN redlist mencatat, sebanyak 673 spesies tumbuhan di Indonesia terancam oleh kepunahan yang porsi terbesarnya adalah dari jenis Dipterocarpacea sebanyak 33%, jambu-jambuan 12%, dan kantung semar 7%. 1 spesies punah (Etlingera heyneana, jahe hutan), 2 punah di alam Mangga kesturi (Mangifera casturi), Amomum sumatranum (jahe hutan).

 

Taxus sumatrana (Sumber: Wikimedia Commons)

 

Jika diteliti lebih lanjut, tumbuhan Indonesia memiliki potensi untuk bioprospeksi. Misalnya Taxus sumatrana (cemara Sumatra) untuk mengobati kanker dan tumor.

 

Kecapi, burahol/kepel, dan gandaria merupakan contoh tumbuhan lokal yang mulai tersisih dan menjadi tidak dikenal karena tidak menarik untuk dibudidaya. Kehadiran taman keanekaragaman hayati (kehati) dapat menjadi salah satu upaya untuk konservasi tumbuhan. Taman kehati bisa diusulkan oleh siapa saja, termasuk individu, swasta, dan pemerintah daerah.

 

Pembahasan mengenai taman kehati dan pelestarian keanekaragaman hayati lokal telah diadakan melalui webinar yang diinisasi oleh KEHATI dan Mongabay Indonesia pada Kamis (3/9/2020) dengan menghadirkan pembicara Ir. Asep Sugiharta, M.Sc (Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan), Asep Ruhiyat Lengkawa, ST., MM (Kepala Bidang Konservasi Lingkungan dan Pengendalian Perubahan Iklim Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat), Adie Darmawan (Perkumpulan Air Selumar Belitung), dan Imanuddin Utoro (Manajer Program Kehutanan Yayasan KEHATI).

 

Untuk pemaparan yang telah disajikan, dapat diunduh melalui link berikut: